Minggu, 21 April 2019

Mencari Hati di Instagram

renungan singkat
Siapa sih yang tidak tahu aplikasi Instagram? Setelah memposting foto, sering kali kita memantau banyaknya like di foto kita. Semakin banyak orang yang menekan tombol hati di foto kita,  kita merasa hebat. Sebaliknya jika jarang atau tidak di like, si pemilik foto akan merasa sedih bahkan tertekan. Akhirnya orang-orang jadi berlomba-lomba memperbanyak jumlah 'hati' seakan-akan hal itu menentukan harga dirinya. Maka tidak heran sejumlah penelitian menuding media sosial sebagai salah satu penyebab depresi pada para penggunanya.

Baru-baru ini terdapat kabar bahwa Instagram akan menyembunyikan fitur unggulan 'like' demi mengurangi tekanan tersebut. Instagram ingin agar penggunanya fokus pada apa yang dibagikan, bukan berapa banyak 'like' yang didapat. Mendengar berita ini, saya mulai berpikir media sosial yang sebenarnya bermanfaat untuk hiburan dan memperluas jaringan pertemanan  justru malah bisa membuat seseorang tertekan.

Sobat, mencari 'hati' di instagram boleh-boleh saja. Tapi hal itu jangan menjadi fokus utama kita demi mendapat 'prestige'. Jangan karena tidak mendapatkan 'hati' di instagram, hati kita jadi sedih, marah dan kecewa yang berujung pada depresi. Fokuslah pada kebahagiaan hatimu dari pada mencari 'hati' di instagram dengan banyaknya jumlah 'hati'. Banyaknya jumlah 'hati' di instagram bukanlah sumber hati kita bahagia. Tetapi dengan mensyukuri apa yang ada, bisa membuat hati bahagia. (jr ~renungan singkat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar