Minggu, 28 April 2019

Pohon Petai

renungan singkatBeberapa tahun lalu, saya menginap di desa Mojorejo, Blitar. Disana saya bertemu dengan seorang bapak penjual petai yang hendak memetik petai. Saya pun mengikuti si bapak dalam perjuangannya memetik petai.

Ternyata tidaklah mudah memetik petai. Beliau harus melewati jalan sempit berliku tajam yang cukup menyeramkan. Jika oleng sedikit saja, beliau bisa jatuh ke jurang. Yang lebih menakutkan lagi, si bapak harus memanjat pohon petai yang tingginya kira-kira dua puluh meter.

Bagi si bapak, kegiatan berisiko itu tetap harus dia jalani demi mencari nafkah. Perjuangan demi perjuangan harus dilakukan untuk kelangsungan hidup dirinya dan keluarganya. Meskipun demikian, si bapak tetap semangat dan tidak bersungut-sungut dalam bekerja.

Sobat, pekerjaan kita mungkin tidak seberapa berat dan membahayakan dibandingkan pekerjaan bapak tersebut. Namun, kadang kala kita masih bermalas-malasan dan bersungut-sungut. Mari kita belajar dari bapak penjual petai ini. Apapun pekerjaan kita, kita lakukan dengan penuh semangat dan rasa syukur. (jr ~ renungan singkat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar